Gempa Lombok Picu Kenaikan Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran

31 Agustus 2018  |  20:12 WIB
Pengungsi beraktivitas dalam tenda darurat yang dibangun di kebun mereka di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin (6/8/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memperkirakan ada potensi peningkatan tingkat kemiskinan dan pengangguran setelah bencana gempa bumi melanda Lombok.

Untuk itu, ia menegaskan untuk menanggulangi hal tersebut maka sangat penting dilakukannya tahap rekonstruksi melalui program-program untuk meningkatkan perekonomian di daerah yang terdampak.

“Kami melakukan assesment terhadap  dampak dari bencana ini dengan perekonomian di NTB memang perkiraan kami akan melambat dari perkiraan awal di 2018 demikian juga dengan potensi kenaikan inflasi kenaikan tingkat kemiskinan dan juga pengangguran,” ungkap Bambang saat Rapat Koordinasi di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

“Untuk mengatasi masalah ini tentunya tahap rekonstruksi ini sangat penting dan salah satunya yang kami perkirakan yaitu proyek padat karya tunai di dalam proses tahap rekonstruksi,” lanjutnya.

Selain program padat karya untuk menekan potensi pengangguran, Bambang menambahkan jika pihaknya juga akan membangkitkan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Dan kedua kita bangkitkan pariwisata untuk memecegah pengangguran lebih besar lagi,” tuturnya.

Menurut Bambang menilai jika hanya menerapkan rekonstruksi saja di NTB tidaklah cukup, menurutnya roda perekonomian di NTB pun juga perlu untuk digerakkan.

“Jadi selain rehabilitasi rekonstruksi kita diperlukan kegiatan ekonomi dan kehidupan sosial di NTB,” pungkasnya.

  Artikel Terkait