Riyadh (20/12) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam Acara Pembukaan Festival budaya dan Heritage yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi.
Sebagai ketua delegasi, Menko PMK menyambut kedatangan Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud didampingi oleh Duta Besar Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Wakil Tetap OKI Agus Maftuh Abegebriel.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Menko PMK untuk mempromosikan berbagai potensi wisata Indonesia seperti Raja Ampat, heritage subak di Bali, wisata laut dan berbagai kerajinan khas Indonesia serta budaya Indonesia dengan didukung oleh 200 penggiat seni.
Dalam festival ini, icon Indonesia menggunakan miniatur kapal Pinishi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya oleh UNESCO tahun 2017.
Selain itu, ditampilkan pula beragam kesenian serta sejarah perjalanan haji. Dalam satu dokumen foto, ditampilkan pula foto Presiden Sukarno yang pernah menjalankan ibadah haji tahun 1955.
Setelah meninjau Pavilion Indonesia, Raja Salman Abdulaziz Al Saud menuju tempat acara pembukaan, dimana Menko PMK memberikan pidato.
Menko PMK menjadi satu-satunya Ketua Delegasi yang menyampaikan pidato dan juga menjadi satu-satunya Ketua Delri Perempuan yang duduk di sebelah Raja Salman Abdulaziz Al Saud dan para Pangeran.
Indonesia ditunjuk sebagai Guest of Honor atau tamu kehormatan dalam festival tersebut, sementara banyak negara harus menunggu hingga 6-7 tahun bahkan 10 tahun untuk dapat menjadi Guest of Honor.
Menko PMK menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kesempatan yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia untuk menjadi Guest of Honor dalam Festival Budaya ke-33. "Kesempatan sebagai Guest of Honor tentu sangat baik bagi Indonesia untuk lebih memperkenalkan keragaman budaya Indonesia. Selain itu diharapkan dapat memperkuat moderasi dan perdamaian dunia", tutur Menko PMK.
Indonesia adalah negara kepulauan, terdiri atas lebih dari 17.000 pulau dan 714 etnik dengan keragaman budaya, bahasa, flora dan fauna. Indonesia memiliki semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" yang mengokohkan keyakinan bahwa keberagaman etnik dan suku bangsa justru memperkokoh kesatuan.
"Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Selain Islam, lima agama lain juga berkembang dimana pemeluk agama saling toleran hidup damai berdampingan satu dengan lainnya. Meski mayoritas Muslim, tetapi Islam moderat di Indonesia dapat menjadi contoh nyata Islam sebagai rahmatan lilalamin", ujar Menko PMK.
Mengakhiri pidatonya, Menko PMK menekankan bahwa kerja sama kebudayaan merupakan pendekatan atau instrumen terbaik guna meningkatkan pemahaman antarbangsa. Pemahaman yang baik tentu akan semakin memperkuat hubungan antarnegara.
Dalam acara ini, Menko PMK juga turut menyaksikan pacuan unta bersama Raja Salman dan Para Pangeran Negara Teluk serta Duta Besar negara sahabat, dilanjutkan dengan jamuan makan malam bersama Raja Salman Abdulaziz Al Saud dan seluruh delegasi yang mengikuti festival budaya tersebut.
Hadir pula dalam acara ini Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Muhaimin Iskandar, Nusron Wahid, Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti beserta Anggota PP yang lain, Duta Besar Negara-negara asing di Riyadh, Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pangeran/ Delegasi Negara-Negara Teluk.